PROBOLINGGO,– Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, sebanyak 894 calon jamaah haji asal Kabupaten Probolinggo mengikuti simulasi manasik haji praktek lapangan yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, di destinasi wisata religi Miniatur Ka’bah yang terletak di Kecamatan Gending, Kamis (8/5/2025).
Pemilihan lokasi ini dinilai tepat karena memberikan gambaran nyata kepada para jamaah tentang kondisi dan tata letak tempat-tempat penting selama pelaksanaan haji, seperti thawaf, sa’i, dan wukuf.
Salah satu peserta, Ainol, yang juga dosen di Universitas Zainul Hasan (Unzah), mengaku sangat terbantu dengan adanya simulasi ini. Menurutnya, perjalanan haji bukan hanya soal spiritual, tapi juga kesiapan fisik.
“Prosesi haji seperti thawaf dan wukuf bukan sekadar ritual, tapi simbol perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Ini mengajarkan bahwa pengorbanan dan keteguhan dalam iman adalah fondasi hidup,” ujarnya.
“Ibadah haji membutuhkan kesiapan fisik dan spiritual yang prima,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, Samsur, menjelaskan bahwa praktek lapangan ini merupakan bagian dari enam kali bimbingan manasik haji tingkat KUA yang diberikan kepada calon jamaah.
“Penting sekali praktek ini karena ini yang nanti akan mereka praktekkan betul saat melaksanakan ibadah umroh dan haji. Harapan kami, jamaah betul-betul siap, baik secara fikih maupun pemahaman filosofis tentang haji,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa manasik ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral dalam diri jamaah, bukan sekadar pengetahuan teknis tentang tata cara ibadah.
“Filosofi dari ibadah haji harus betul-betul membekas, agar selepas berhaji, jamaah menjadi insan yang lebih baik secara akhlak dan ibadah,” imbuh Samsur.
“Saya berharap, para calon haji dari Probolinggo tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga secara mental dan spiritual untuk menghadapi ibadah yang penuh makna tersebut,” pungkasnya.