Example 728x250
Kolom

Sajak Mas Dewa, “Sajak Kartini”

243
×

Sajak Mas Dewa, “Sajak Kartini”

Sebarkan artikel ini
Sajak Mas Dewa, "Sajak Kartini"
Perempuan yang aku kenang pada detik ini perihal perjuangan yang sangat aku rindukan. (Foto: Ilustrasi)

Sajak Kartini

Aku tak begitu mengenal tentang dirimu
Sebelum aku tau
Bahwa perempuan pernah menyandang kasta sudra
Dan tidak diperhitungkan keberadaannya
Selain didapur, sumur, dan dikasur

Waktu berlalu, ibu.
Sebelum itu
Perkenankan aku memanggilmu ibu
Meski telah lancang tak mengenalmu lebih dulu

Waktu berlalu, ibu.
Berlalu bersama jasa dan kenang
Perjuangan dan tangisan
Apakah kau mendengarku, ibu ?
Yang saat ini mengenangmu

Tenang, ibu.
Hari ini cerah
Seperti katamu
Habis gelap terbitlah terang
Walaupun sebenarnya
Aku dan kami hanya menikmati terangnya saja
Tidak ikut andil dalam kegelapan yang kau maksud
Akan tetapi percayalah, ibu
Dimasaku hidup saat ini
Masih panjang isak tangis tak henti – henti
Disatu sisi harga minyak wangi kaummu lebih mahal ketimbang harga dirinya
Disisi yang lain perempuan banyak memilih untuk menumpuk emas dan permata ketimbang memperkaya isi kepalanya
Dan ibu
Jika saja kau tau
Porak – porandanya kesopanan
Ku yakin kau lebih memilih dan lebih tenang berada dialam keabadian dari pada kau harus menyaksikan langsung kejadiannya

Tapi cukuplah aku saja yang menyaksikan semua ini, ibu.
Dirimu akan tetap tumbuh subur dalam memperjuangkan hak kaum perempuan
Dan pada jasa yang tak ternilai itu
Kau satu dan satu – satunya
Nama yang dikenang dalam doa malam
Bahwa pernah ada segudang perjuangan yang lahir dari rahim seorang wanita bernama :

error: Content is protected !!