Penulis: Atiqurrahman
Umat Islam pasti tahu tentang perang Uhud. Salah satu perang terbesar yang pernah dilakukan oleh Nabi, dan terjadi pada tahun ketiga hijriyah di Gunung Uhud. Pasukan kaum musyrik Quraisy berjumlah 3 ribu orang, sedangkan pasukan Islam hanya 700 orang.
Dan peperangan ini telah membuat hati Nabi bersedih dan berduka amat mendalam. Sebab, 70 pasukan Islam gugur (syahid) di medan perang, salah satunya adalah paman yang dicintai Nabi yakni Sayyidina Hamzah Bin Abdul Muthalib.
Beliau dikenal sebagai singa Allah, karena keberaniannya, kegagahannya, kelihaiannya dalam berperang dan keteguhannya dalam membela Islam.
Ketika perang Badar, Nabi mengutus Sayyidina Hamzah (bersama Sayyidina Umar bin Khattab dan Sayyidina Ali bin Abu Thalib) untuk berduel secara langsung dengan pentolan pasukan Quraisy yakni Syaibah bin Rabi’ah, dan ia dengan mudah membunuhnya.
Akan tetapi, pada perang Uhud ini Sayyidina Hamzah gugur ditangan seorang budak bernama Wahsy bin Harb melalui tombaknya. Dan ia terkenal sebagai pelempar tombak yang handal.
Dalam suatu riwayat, sebelum perang Uhud terjadi, Wahsy memang sudah diprovokasi oleh Abu Sufyan atau istrinya Hindun bin Utbah dengan diiming-imingi kemerdekaan dan harta yang banyak manakala berhasil membunuh Sayyidina Hamzah.