SUARARAKYATINDO.COM, Kraksaan – Rasa kemanusiaan dan empati atas tragedi maut dalam laga Persebaya Surabaya vs Arema Malang di Stadion Kanjuruhan Malang mulai bermunculan. Selain santri, rasa empati juga ditujukan oleh civitas akademika Universitas Islam Zainul Hasan Genggong (Unzah).
Segenap civitas akademika dan mahasiswa Unzah Genggong, rela meluangkan sedikit waktunya membacakan surat Yasin, do’a dan tahlil bersama tepat di halaman rektorat, Minggu (2/10/2022) sore, walupun hanya digelar dengan cara yang sederhana.
Rektor Unzah Genggong, Abdul Aziz Wahab mengatakan, tragedi berdarah menghilangkan ratusan nyawa dinilainya sangat menyakitkan hati. Disisi lain, hal itu juga harus dijadikan pelajaran semua untuk berbenah di setiap perhelatan laga.
“Kami selaku rektor Unzah dan segenap jajaran civitas akademika berbelasungkawa atas tragedi ini, semoga semua korban husnul khatimah dan yang keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan bisa mengikhlaskan,” kata Aziz, Senin (3/10/2022).
Adanya tragedi tersebut, diharapkan, sepakbola tanah air ke depan dapat lebih tertib dan lebih bisa mengedepankan sportivitas antar suporter. Hal itu, kata dia, demi kebaikan bersama, tidak hanya bagi suporter ataupun masyarakat, tapi juga untuk pesepakbola.
“Terlebih di tanah air ini tidak sedikit yang suka dan mencintai sepakbola, terlebih juga bagi bibit muda yang notabene mahasiswa masuk di dalamnya. Selain itu ini juga momentum bagi pemerintah dalam kebijakan dan pembenahan,” ungkapnya.
Sekedar informasi, dari ratusan korban dalam tragedi laga yang dimenangkan Persebaya dengan skor tipis 3-2, 3 diantaranya berasal dari Kabupaten Probolinggo, yakni Abian Hasiq Rifqi (18) asal Kecamatan Kraksaan, Moh. Kindi Arrumi Purnama (16) asal Kecamatan Besuk dan Rizky Dwi Yulianto (19) asal Kecamatan Maron.(*)