Apapun itu
Angin menyapu bersih kenangan – kenangan
Dan aku masih tersipu mengingat tangan lembut yang pernah singgah dalam genggaman
Aku pernah bercerita tentang kehidupanku yang tak seberapa
Dan dengan senyum, kau memaknai tiap baris cerita yang kusampaikan
Lalu aku tak banyak lagi bercerita
Sebab waktu telah tertegun melihat garis manja disenyummu
Tidak ada maksud untuk mengakhiri segenap cerita indah bersamamu
Sampai sajak percintaan purna
Dalam tiap bait – bait puisi yang kurangkai seindah mungkin
Berusaha menandingi cantik wajahmu
Yang melekat dalam sanubari
Tapi itu sia – sia
Bait puisi ini hanyalah pelipur lara
Saat kusadari
Aku hanya seorang pencerita
Yang menceritakan kembali kejadian orang lain
Seperti tersentak dari mimpi indah
Semua khayal hanya berupa serpihan kenangan yang aku tulis tentang peluk hangat dirimu dan entah dengan siapa
Sebagaimana mestinya harus kusadari
Sebenar – benarnya diri ini
Ialah malam dengan rumput ilalang yang menjulang
Berusaha bermimpi dan membawamu pulang
Apapun itu
Jarak masih tetap menjadi penghalang
Antara rindu dan kekesalan
Antara cinta dan keadaan
Antara kasih dan entah dengan sayangmu ?
Yang masih terpatri padaku
Atau pada asiknya kemegahan hidupmu